Pertamina Regional Jawa mengambil langkah penting dalam mendukung kesehatan masyarakat suku Badui di Kabupaten Lebak, Banten, melalui bantuan dana guna meningkatkan akses layanan medis. Bantuan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Badui, yang selama ini memiliki keterbatasan dalam mendapatkan layanan kesehatan, terutama bagi komunitas yang tinggal di pedalaman.
Untuk mewujudkan inisiatif ini, Tim Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa mengunjungi Klinik Saung Sehat yang terletak di Kabupaten Lebak dan langsung menyerahkan donasi kepada Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif. Bantuan dana yang diberikan mencapai Rp27 juta dan disalurkan dengan tujuan khusus untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat Badui.
“Bantuan dana sebesar Rp27 juta ini bertujuan untuk mempermudah akses kesehatan masyarakat Badui di daerah pedalaman,” kata Agung Imantyoko, Manager Health Operation Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa. Agung menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari donasi karyawan serta inisiatif perusahaan yang peduli terhadap kesehatan masyarakat suku Badui. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan fasilitas medis serta mendukung tenaga relawan dari Sahabat Relawan Indonesia (SRI), yang selama ini berperan penting dalam memberikan layanan pengobatan kepada komunitas Badui.
Dukungan untuk Klinik Saung Sehat dan Peran Relawan
Klinik Saung Sehat di Kabupaten Lebak menjadi pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Badui. Melalui bantuan yang diberikan oleh Pertamina, klinik ini diharapkan dapat lebih optimal dalam menyediakan obat-obatan dan memperluas layanan kesehatan. Muhammad Arif, Koordinator Sahabat Relawan Indonesia, menyatakan bahwa dukungan dari Pertamina sangat berarti dalam meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat Badui. Bantuan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pemeliharaan kesehatan masyarakat, terutama karena tenaga medis dan obat-obatan di Klinik Saung Sehat selama ini didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di wilayah Serang dan Provinsi Banten.
“Bantuan dana ini akan diprioritaskan untuk pengadaan obat-obatan serta edukasi bagi masyarakat Badui, baik Badui Luar maupun Badui Dalam, mengenai pentingnya memanfaatkan layanan kesehatan modern,” ujar Arif. Ia menambahkan bahwa upaya ini penting untuk meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat Badui, yang sebagian besar masih mengikuti praktik kesehatan tradisional.
Peningkatan Akses Kesehatan Melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Kegiatan layanan kesehatan bagi masyarakat Badui tidak hanya terpusat di Klinik Saung Sehat tetapi juga dilakukan melalui tiga Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang terletak di wilayah Badui, yakni Poskesdes Cijahe, Nangerang, dan Ciboleger. Poskesdes ini berfungsi sebagai titik layanan kesehatan terdekat bagi masyarakat Badui, yang dapat mengakses pelayanan medis dasar tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kota terdekat.
Relawan SRI dan tenaga medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang bekerja sama dalam menyediakan layanan medis di Poskesdes tersebut. Beberapa kasus medis yang sering ditangani di Poskesdes meliputi gigitan ular berbisa, stunting pada anak-anak, tuberkulosis (TBC), penyakit kulit, serta layanan ibu hamil dan persalinan. Kasus-kasus yang lebih serius akan dirujuk ke rumah sakit terdekat agar pasien bisa mendapatkan penanganan medis yang lebih lanjut.
Menurut Arif, kehadiran Poskesdes ini sangat membantu masyarakat Badui dalam mendapatkan layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau. Ia juga berharap dukungan dari Pertamina dapat memperkuat layanan di Poskesdes serta menambah ketersediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diperlukan.
Tantangan dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Badui
Kondisi kesehatan di kalangan masyarakat Badui menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi geografis, budaya, maupun akses. Berdasarkan catatan Sahabat Relawan Indonesia (SRI), masyarakat suku Badui tinggal di wilayah seluas 5.500 hektare yang mencakup 68 desa dengan total populasi sekitar 15 ribu jiwa. Dari keseluruhan desa, tiga desa di antaranya merupakan kawasan Badui Dalam, yang dikenal sangat ketat dalam menjaga tradisi leluhur mereka, termasuk larangan keras terhadap penggunaan pengobatan modern.
Bagi masyarakat Badui Dalam, penggunaan obat-obatan medis modern dianggap melanggar tradisi yang telah lama dijaga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim medis dan relawan dalam memberikan layanan kesehatan. Dalam banyak kasus, relawan hanya dapat memberikan layanan medis kepada masyarakat Badui Luar yang lebih terbuka terhadap pengobatan modern. Edukasi kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam mendorong masyarakat untuk memahami manfaat pengobatan modern dan melindungi diri dari risiko penyakit.
Peran Pertamina dalam Mendukung Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Adat
Langkah Pertamina dalam mendukung kesehatan masyarakat Badui ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk turut berperan serta dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR). Melalui dukungan dana ini, Pertamina ingin berkontribusi pada peningkatan akses kesehatan bagi masyarakat yang hidup di daerah pedalaman dan memiliki keterbatasan dalam mendapatkan layanan medis.
Agung Imantyoko menyampaikan harapannya bahwa bantuan ini bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Badui serta memotivasi pihak lain untuk turut peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adat di Indonesia. “Kami berharap semakin banyak pihak yang terlibat dalam mendukung kesehatan masyarakat Badui dan komunitas adat lainnya di Indonesia,” kata Agung.
Selain itu, bantuan Pertamina ini juga memperkuat sinergi antara pihak perusahaan dengan komunitas relawan dan tenaga medis yang selama ini telah mendedikasikan diri untuk membantu masyarakat di daerah terpencil. Pendekatan kolaboratif ini menjadi penting untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat adat, yang masih sangat membutuhkan dukungan eksternal.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Dukungan dari Pertamina untuk kesehatan masyarakat Badui diharapkan tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat menjadi program berkelanjutan. Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif kesehatan masyarakat di berbagai daerah, termasuk komunitas adat yang memiliki keterbatasan akses. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Badui, terutama dalam hal penyediaan obat-obatan, pendidikan kesehatan, dan layanan medis dasar.
Sementara itu, Muhammad Arif dari Sahabat Relawan Indonesia juga mengharapkan lebih banyak pihak yang tergerak untuk mendukung pelayanan kesehatan di kawasan Badui. “Kami mengharapkan adanya dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak untuk keberlanjutan program kesehatan di daerah ini,” ujarnya. Menurut Arif, bantuan dari perusahaan-perusahaan besar, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat Badui yang sebagian besar masih bergantung pada praktik pengobatan tradisional.
Bantuan dari Pertamina Regional Jawa untuk kesehatan masyarakat Badui adalah langkah positif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat adat di Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah pedalaman dan memiliki keterbatasan akses kesehatan. Dengan memberikan dana sebesar Rp27 juta, Pertamina tidak hanya membantu pengadaan obat-obatan dan fasilitas medis di Klinik Saung Sehat, tetapi juga memperkuat peran relawan dan tenaga medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang yang selama ini telah mendedikasikan diri untuk masyarakat Badui.
Diharapkan, dukungan ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Badui, terutama bagi mereka yang masih sulit mengakses layanan kesehatan. Melalui kolaborasi antara pihak perusahaan, komunitas relawan, dan masyarakat setempat, inisiatif ini dapat membantu menumbuhkan kesadaran kesehatan serta mendorong keterbukaan masyarakat terhadap pengobatan modern, sehingga kesehatan masyarakat Badui dapat terus meningkat di masa mendatang.